Apa Itu Photo Print?
Dalam proses mencetak di teknologi digital printing, diperlukan juga software di dalamnya yang bisa membantu kita menghasilkan cetakan yang baik. Salah satu software yang sering digunakan adalah Photo Print. Seperti yang sudah disebutkan Photo Print merupakan salah satu software yang digunakan pada saat proses mencetak, namun untuk mengenal lebih dalam, berikut adalah penjelasan mengenai Photo Print.
Proses Ripping dan Hubungannya dengan Photo Print
Buat yang sudah sering menggunakan software untuk mencetak, pasti sudah pernah dengar istilah Raster Image Processing (RIP). RIP terdiri dari serangkaian tahapan untuk menghasilkan raster image, yang juga dikenal sebagai bitmap (jadi gambarnya itu akan terlihat seperti pixel-pixel dot matrix). Jadi dari gambar awal, setelah di-RIP, atau diripping istilahnya, akan menghasilkan gambar yang siap dibaca dan dicetak oleh printer. Intinya sih, proses RIP merupakan konversi dari file image (Tiff/ Jpeg/ PNG/ dll.) ke format .prt agar bisa diinput di software mesin.
Nah, proses RIP atau ripping tadi tidak bisa dikerjakan oleh sembarang aplikasi. Maka dari itu, ada berbagai aplikasi yang digunakan untuk ripping, seperti Photo Print, Onyx, Wasatch, dan lainnya. Untuk mesin-mesin Laysander, software utama yang kami gunakan adalah Photo Print. Karena penggunaannya lebih mudah dan kinerja pun bisa lebih efektif dan efisien.
Perbedaan RGB vs CMYK?
Setelah mengenal ripping dan software yang digunakan, kemudian ada pula istilah yang seringkali ditemukan dan jadi pertanyaan: apa bedanya RGB dan CMYK? Pastinya, baik RGB maupun CMYK keduanya terkait dengan warna, yang berhubungan erat dengan software dan cetakan Anda. RGB merupakan sebuah sistem yang merepresentasikan warna di layar komputer, dan merupakan singkatan dari Red (merah), Green (Hijau), dan Biru. Jadi semua warna-warna di layar komputer merupakan campuran dari ketiga warna “utama” ini, dengan intensitas yang beragam. Piranti komputer yang berbeda pun akan menghasilkan nilai RGB yang berbeda nih, bergantung juga pada variasi warna antar pabrik. RGB ini jadi pilihan yang pas kalau tujuan gambar yang kamu hasilkan untuk tampilan di digital, jadi tidak perlu di-convert ke mode warna lain.
Tapii, kalau mau mencetak, jika memilih mode RGB ini, warna yang dihasilkan akan tidak akurat. Karena, semua mesin digital printing menggunakan mode CMYK untuk hasil cetakannya. CMYK sendiri merupakan representasi dari warna Cyan (biru kehijauan), Magenta (merah keunguan), Yellow (kuning), dan Black (hitam). Biasanya, latarnya akan dibuat berwarna putih agar netral, dan keempat warna tersebut akan secara otomatis mengurangi terang dari warna putihnya.
Apa Itu ICC Profile?
Dalam manajemen warna, kita mengenal istilah ICC Profile, sebagai istilah yang kerap kali digunakan saat akan mencetak. ICC sendiri merupakan kependekan dari International Color Consortium, jadi ICC Profile merupakan sekumpulan data yang menggabarkan alat input atau data output, atau ruang data. Singkatnya, ICC Profile merupakan pembuatan profil untuk menyamakan warna pada design dengan warna hasil cetakannya.
Nah, semua perangkat yang “menangkap” atau menampilkan warna dapat dibuatkan profilnya. Beberapa produsen biasanya menyediakan profil untuk produk mereka. Tapi, ada juga produk-produk yang memungkinkan penggunanya menghasilkan profil warna sendiri. Kalau kita punya file back up untuk ICC Profile yang sudah kita buat, file tersebut bisa kita import di perangkat yang baru, jadi tidak perlu setting lagi deh.
Fitur Unik Apa yang Bisa Photo Print Lakukan?
Nesting adalah salah satu “teknik” yang mampu dijalankan oleh ripping software seperti Photo Print. Seringkali gambar-gambar yang kita cetak ukurannya tidak seberapa, tapi memakan area media yang cukup luas. Hal inilah yang membuat banyak media terbuang, karena tidak bisa dimanfaatkan untuk mencetak design lainnya. Nah, nesting ini menjadi strategi layout agar gambar- gambar yang ada bisa berhimpitan atau pun saling mengisi ruang yang kosong. Tujuannya tentu saja untuk pemanfaatan ruang agar tidak ada bahan yang terbuang nih. Uniknya, semakin banyak antrean cetaknya, semakin banyak kombinasi layout yang bisa dihasilkan.
Sahabat Laysander pernah dengar istilah tiled printing? Kini ada banyak variasi yang membuatnya terlihat unik dan menarik, dulu tiled printing sebenarnya digunakan karena printer serta media tidak cukup untuk mencetak gambar yang berukuran besar. Untuk mengatasi ini, maka software ripping seperti Photo Print memungkinkan gambar diproses dan terbagi-bagi otomatis. Agar, hasil cetak satuannya yang berbentuk seperti ubin, bisa dijadikan satu membentuk gambar besar yang utuh.
Dengan nesting, banyak orang juga berlomba-lomba memecahkan rekor dengan membuat hasil cetak terbesar. Misalnya saja pada Maret 2013 lalu, dibuat tiled printing lukisan ikonik The Scream. Tiled printing tersebut dibuat dari 1.517 lembar kertas A4 dengan ukuran 8.61 m × 10.99 m, wow!
Teknologi Photo Print yang ada pada print head kami sudah menggunakan teknologi terbaru dan mesin digital printing yang kami tawarkan selalu mengikuti perkembangan teknologi yang melaju pesat. Kami menyediakan mesin digital printing dengan beragam merek yang berkualitas, seperti Epson, Liyu, Gunsjet, dan lain-lain